CLICK HERE FOR FREE BLOGGER TEMPLATES, LINK BUTTONS AND MORE! »

Metode pengambilan sample secara random

Ada 5 cara pengambilan sampel yang termasuk secara random, yaitu sebagai berikut:

a. Sampel Random Sederhana (Simple RandomSampling).

Proses pengambilan sampel dilakukan dengan memberi kesempatan yang sama pada setiap anggota populasi untuk menjadi anggota sampel. Jadi disini proses memilih sejumlah sampel n dari populasi N yang dilakukan secara random. Ada 2 cara yang dikenal yaitu menggunakan Cointoss atau Random Numbers. Bila jumlah populasi sedikit, bisa dilakukan dengan cara mengundi "Cointoss". Tetapi bila populasinya besar, perlu digunakan label "Random Numbers" yang prosedurnya adalah sebagai berikut:
  • Misalnya populasi berjumlah 300 (N=300).
  • Tentukan nomor setiap unit populasi (dari 1 s/d 300 = 3 digit/kolom).
  • Tentukan besar sampel yang akan diambil. (Misalnya 75 atau 25 %)
  • Tentukan skema penggunaan label random numbers. (misalnya dimulai dari 3 kolom pertama dan baris pertama) dengan menggunakan tabel random numbers, tentukan unit mana yang terpilih, sebesar sampel yang dibutuhkan, yaitu dengan mengurutkan angka-angka dalam 3 kolom pertama, dari atas ke bawah, setiap nomor  300, merupakan nomor sampel yang diambil (100, 175, 243, 101), bila ada nomor  300, tidak diambil sebagai sampel (N = 300). Jika pada lembar pertama jumlah sampel belum mencukupi, lanjutkan kelembaran berikutnya, dan seterusnya. Jika ada nomor yang serupa dijumpai, di ambil hanya satu, karena setiap orang hanya mempunyai 1 nomor identifikasi.

Keuntungan menggunakan cara penarikan sampel ini, bahwa Prosedur estimasi mudah dan sederhana. Sedangkan Kerugianya akan Membutuhkan daftar seluruh anggota populasi, Sampel mungkin tersebar pada daerah yang luas, sehingga biaya transportasi besar.

b. Sampel Random Sistematik (Systematic Random Sampling)

Proses pengambilan sampel, setiap urutan ke .K" dari titik awal yang dipilih secara random,
dimana: K = N (Jumlah anggota populasi)
n (jumlah anggota sam pel)

Misalnya, setiap pasien yang ke tiga yang berobat ke suatu Rumah Sakit, diambil sebagai sampel (pasien No. 3,6,9,15) dan seterusnya. Cara ini dipergunakan Bila ada sedikit Stratifikasi Pada populasi.

Keuntungana Perencanan dan penggunaanya mudah, Sampel tersebar di daerah populasi. Sedangkan Kerugianya Membutuhkan daftar populasi.

c. Sampel Random Berstrata (Stratified Random Sampling)

Populasi dibagi strata-strata, (sub populasi), kemudian pengambilan sampel dilakukan dalam setiap strata baik secara simple random sampling, maupun secara systematic random sampling. Misalnya kita meneliti keadaan gizi anak sekolah Taman Kanak-kanak di suatu kota ( 4-6 tahun). Karena kondisi Taman Kanak-kanak di kota tersebut sangat berbeda (heterogen) maka buatlah kriteria yang tertentu yang dapat mengelompokkan sekolah Taman Kanak-kanak ke dalam 3 kelompok (A = baik, B = sedang, C = kurang). Misalnya untuk Taman Kanak-Kanak dengan kondisi A ada : 20 buah dari 100 Taman Kanak-Kanak yang ada di kota tersebut, kondisi B = 50 buah C = 30 buah. Jika berdasarkan perhitungan besar sampel, kita ingin mengambil sebanyak 25 buah (25%), maka ambilah 25% dari masing-masing sub populasi tersebut di atas. Cara pengambilan sampel 5 Kelompok A, 12-13 Kelompok B, dan 7 . 8. Kelompok C adalah secara random karena sub populasi sudah homogen.

Keuntungan dengan cara ini Taksiran mengenai karakteristik populasi lebih tepat, namun Kerugianya Daftar populasi setiap strata diperlukan dan Jika daerah geografisnya luas, biaya transportasi tinggi.

d. Sampel Random Berkelompok (Cluster Sampling)

Pengambilan sampel dilakukan terhadap sampling unit, dimana sampling unitnya terdiri dari satu kelompok (cluster). Tiap item (individu) di dalam kelompok yang terpilih akan diambil sebagai sampel. Cara ini dipakai : bila populasi dapat dibagi dalam kelompok-kelompok dan setiap karakteristik yang dipelajari ada dalam setiap kelompok. Misalnya ingin meneliti gambaran
karakteristik (umur, suku, pendidikan dan pekerjaan) orang tua mahasiswa sebuah perguruan tinggi. Mahasiswa dibagi dalam 6 tingkat (I s/d VI). Pilih secara random salah satu tingkat (misal tingkat II). Maka orang tua semua mahasiswa yang berada pada tingkat II diambil sebagai sampel (Cluster).

Keuntunganya Tidak memerlukan daftar populasi. Biaya transportasi kurang. Kerugianya Prosudur estimasinya relatif sulit.

e. Sampel Bertingkat (Multi Stage Sampling)

Proses pengambilan sampel dilakukan bertingkat, baik bertingkat dua maupun lebih. Misalnya: provinsi kabupaten Kecamatan desa Lingkungan KK. Misalnya kita ingin meneliti Berat badan dan Tinggi badan murid SMA. Sesuai kondisi dan perhitungan, maka jumlah sampel yang akan diambil ± 2000. 

Cara ini dipergunakan bila Populasinya cukup homogen, Jumlah populasi sangat besar, Populasi menempati daerah yang sangat luas, Biaya penelitian kecil. Keuntungan menggunakan cara ini Biaya transportasi relatif sedikit, namun Kerugianya pada Prosedur estimasi yang sulit, Prosedur pengambilan sampel memerlukan perencanaan yang lebih cermat

1 komentar: